♥♥♥ Follow me ♥♥♥

Sunday, December 04, 2011

Aku mahu jadi SABAR seperti Ayub ^__^


Sering kita beranggapan ketika kita ditimpa kesusahan maka kita sedang mendapat musibah atau cubaan dari Allah. Jarang sekali kita mengatakan bahwa nikmat yang diberikan Allah itu sebenarnya juga merupakan ujian dari Allah. Ada diantara kita yang sanggup menghadapi ujian itu dan ada pula yang tegar dan sabar menghadapinya. Dan saya cukup mengerti, susah untuk bersabar. Tapi kesabaran itu, ternyata manis buahnya.

Mengharap jangan HENTI pada ALLAH. ^__^

Allah mencintai hamba-hambaNya dengan cara yang unik dan tentu sekali berbeza-beza. Semakin tinggi keTAQWAan seorang hamba, semakin unik cara Dia mencintainya. Salah satunya adalah Nabi Ayub. Seorang nabi yang diuji oleh allah dengan harta, keluarga serta badannya. Benarlah martabat hamba yang BERTAQWA itu benar-benar susah untuk digapai. Saya suka mengambil ibrah dari Nabi Ayub. Kesabarannya menangani ujian Allah buatnya.
Setelah sedikit ujian Allah beri, oh ya, bukan ujian yang baru, ujian yang lama, bersambung semula. ^__^. Alhamdulillah saya dikurniakan keluarga yang cukup istimewa. Mereka tidak mudah melatah, malah sentiasa menguatkan. Bukan sekadar menghantar tulus qudus sepotong doa, malah motivasi dan inspirasi, agar insan yang lemah disini menjadi mukmin yang kuat dan dikasihi oleh Allah. 
Kata Ibu, 
"Tataplah sejarah Nabi Ayub. Kesabaran, ketabahan dan keikhlasan hati Nabi Ayub menerima ujian kesakitan. Tidak sedikit pun menghalang ibadahnya kepada Allah. Kajilah sejarah Nabi Ayub. Bacalah tafsir-tafsir ayat Al-Quran yang menceritakan kisahnya. Kuatlah kakak seperti Nabi Ayub."

Ibu; pakar motivasi terbaek. ^__^

Membelek-belek sejarah hidup Nabi Ayub. Ternyata, ujian ini kecil berbanding ujian yang Allah beri padanya. Tentu sekali tingkat TAQWA Nabi Ayub jauh lebih tinggi berbanding kita. Wajarlah Allah menghantar ujian sehebat itu buat orang sehebatnya.
Suatu saat ketika para malaikat membicarakan manusia dan sejauh mana mereka beribadah kepada Allah. Salah seorang di antara mereka berkata:
 “Tidak ada di muka bumi ini seorang yang lebih baik daripada Nabi Ayub. Beliau adalah orang mukmin yang paling mantap, orang mukmin yang paling agung keimanannya, yang paling banyak beribadah kepada Allah SWT dan bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya dan selalu berdakwah di jalan-Nya.” 
Syaitan mendengar perbualan  para malaikat lalu mereka cuba menghampiri nabi Ayub untuk menggodanya. Tetapi karena keimanannya kepada Allah, syaitan ternyata gagal mendapatkan jalan untuk mengganggunya.
Ketika syaitan berputus asa dari mengganggu Nabi Ayub, ia berkata kepada Allah SWT: “Ya Rabbi, hambaMu Ayub sedang menyembah-Mu dan menyucikanMu namun, ia menyembahMu bukan karena cinta, tapi ia menyembahMu karena kepentingan-kepentingan tertentu. Ia menyembahMu sebagai balasan kepadaMu karena Engkau telah memberinya harta dan anak dan Engkau telah memberinya kekayaan dan kemuliaan. Sebenarnya ia ingin menjaga hartanya, kekayaannya, dan anak-anaknya. Seakan-akan berbagai nikmat yang Engkau karuniakan padanya adalah rahasia dalam ibadahnya. Ia takut kalau-kalau apa yang dimilikinya akan binasa dan hancur. Oleh karena itu, ibadahnya dipenuhi dengan hasrat dan rasa takut. Jadi, di dalamnya bercampur antara rasa takut dan tamak, dan bukan ibadah yang murni karena cinta.”
Lalu Allah pun berkata kepada iblis
 “Sesungguhnya Ayub adalah hamba yang mukmin dan sejati imannya. Ayub menjadi teladan dalam keimanan dan kesabaran. Aku membolehkanmu untuk mengujinya dalam hartanya. Lakukan apa saja yang engkau inginkan, kemudian lihatlah hasil dari apa yang engkau lakukan.”


lalu Iblis pun datang kepada nabi Ayub lalu menghancurkan semua harta-hartanya. Keadaan nabi Ayub sekarang menjadi fakir. lalu nabi Ayub pun berkata “Oh musibah dari Allah SWT. Aku harus mengembalikan kepada-Nya amanat yang ada di sisi kami di mana Dia saat ini mengambilnya. Allah SWT telah memberi kami nikmat selama beberapa masa. Maka segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat yang diberikannya, dan Dia mengambil dari kami pada hari ini nikmat-nikmat itu. Bagi-Nya pujian sebagai Pemberi dan Pengambil. Aku dalam keadaan ridha dengan keputusan Allah SWT. Dia-lah yang mendatangkan manfaat dan mudharat. Dia-lah yang ridha dan Dialah yang murka. Dia adalah Penguasa. Dia memberikan kerajaan kepada siapa yang di kehendaki-Nya, dan mencabut kerajaan dari siapa yang dikehendaki-Nya; Dia memuliakan siapa yang dikehendaki-Nya dan menghinakan siapa yang dikehendaki-Nya.”
Setelah usahanya gagal iblis datang kepada Allah lalu meminta ijin untuk membunuh anak-anak Nabi Ayub. Dengan izin Allah, iblis dibolehkan berbuat demikian kepada anak Ayub. Lalu iblispun menggoncangkan rumah Nabi Ayub sehingga anak-anak Nabi Ayub meninggal semua.
Melihat keadaan itu nabi Ayub pun berdoa kepada Allah dan menyeru: “Allah memberi dan Allah mengambil. Maka bagi-Nya pujian saat Dia memberi dan mengambil, saat Dia murka dan ridha, saat Dia mendatangkan manfaat dan mudharat. Kemudian Ayub pun sujud dan iblis lagi-lagi tampak tercengang dan merasa malu karena kesabaran Nabi Ayub.
Tidak cukup sampai disitu Iblis meminta izin lagi kepada Allah untuk mengganggu badan Nabi Ayub sehingga sakit kulit di mana tubuhnya menajdi sangat sangat busuk dan mengeluarkan nanah, bahkan keluarganya dan sahabat-sahabatnya menjauhkan diri daripadanya kecuali isterinya. Namun lagi-lagi Nabi Ayub tetap bersabar dan bersyukur kepada Allah SWT. Beliau memuji-Nya pada hari-hari kesehatannya dan ia tetap memuji Allah SWT saat mendapatkan ujian sakit. Dalam dua keadaan itu, Nabi Ayub tetap bersabar dan bersyukur kepada Allah SWT.

doa senjata terbaek agar istiqamah dalam kesabaran ^__^

Maha suci Allah yang telah menciptakan manusia semulia Ayub. Ia tak pernah membenci Allah dengan takdirnya, tak pula ia merasa bahwa Tuhan yang dicintainya itu tak adil terhadapnya. Semakin berat sakit yang dirasa, semakin cinta Ayub kepada Allah. Dan mulianya Ayub, semakin parah penyakitnya semakin ia tersenyum. Allah dan para malaikat pun kan tersenyum oleh kesabaran lelaki mengagumkan itu.
“Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).” (QS. Shad: 44)
Nabi Ayub tetap ingat Allah dalam keadaan suka dan duka. Ketika dalam keadaan suka ia tetap mengingat dan mensyukuri nikmat-nikmat yang diberikan Allah. Ketika dalam duka iapun tetap sabar, ikhlas dan keimanan beliau malah semakin bertambah.
Berbeza sangat dengan kita, ketika kita ingin mencapai suatu kenikmatan dariNya kita sering berdoa meminta kepada allah. Apa pun rela kita lakukan tetapi setelah Allah memberikan kenikmatan kepada kita, kita perlahan-lahan “melupakanNya”.
Musibah yang menimpa kita menandakan cinta Allah kepada kita. Musibah merupakan pertanda Allah kepada kita untuk kembali “mengingatNya”. Allah takut kalau kita menjadi orang lalai karena kenikmatan; kenikmatan yang diberikanNya. Maka dari itu sabar dan ikhlaslah dalam menghadapi cobaan dari Allah. Jangan sedih ketika ada musibah dan jangan lalai ketika ada nikmat.

husnataqwa

Allah SWT berfirman:
“Dan (ingatlah kisah) Ayub ketika ia menyeru Tuhannya: (‘Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.’ Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyahit yang ada padanya dan Kami kembalihan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” (QS. al-Anbiya’: 83-84)
Sambutlah saat duka cita Sebagai kurnia,
Kerana suka mahupun duka Datang daripadaNya.
Bila itu datang dari Dia, Mengapa menolaknya?
Tuhan selalu bersama kita Dan mengawasi kita.

Bila duka cita membawa manfaat, Ia memberi duka cita;
Bila suka cita membawa manfaat, Ia memberi suka cita.
Kedua-duanya kita peroleh Sesuai kehendakNya

Jangan bersedih karena duka
Dan jangan lalai ketika suka


Kisah Nabi Allah, Ayub, benar-benar memberi inspirasi.

aku tetap kuat, biarpun 'hujan lebat'. ^__^


Allah, aku lemah. Aku lemah maka kuatkanlah. Aku mohon perlindungan dari bisikan syaitan yang menggoda agar menderhaka kepadaMu.

Lindungilah aku agar menjadi hamba yang berTAQWA kepadaMu.

Ameeeeeen Ya Rabbal 'Alamin. ^___^

:: "Allahumma faqqihna fiddin, wa 'allimna takwil, wahdina ilas sawa'is sabiil" ::


:: Ya Allah, kurniakanlah kami kefahaman yang mendalam tentang ilmu agama, dan ajarkanlah kepada kami ilmu yang boleh memahami sesuatu yang tersirat, dan tunjukkanlah kepada kami jalan yang sebenar2nya. :) ::

3 comments:

Anonymous said...

be muttaqin.. ;)

Anonymous said...

saya dengar cerita kak husna. semalam sakit ya?
tak sangka orang yang busy, aktif sebenarnya sedang sakit.
mak saya, sama macam akak, tapi dia dah operate. masa sakit dulu, dia tak dapat buat apa, terus berhenti kerja. n lepas buat operation tu dah ok dah. tapi still tak boleh buat kerja berat.
semoga allah sayang kat kak husna. kak husna baik, hanya orang yang kenal kak husna je yang tahu kak husna. saya doakan allah mudahkan urusan akak. take care. kalau akak perlu rehat, bagitau lah, minta la orang lain gantikan akak dalam meeting. sape yang tengok akak mesti tak sangka u're suffer sebenarnya. with ur smiling face, laughing face.. u're very strong kak..ya allah, sayangilah dia..

husnataqwa said...

terima kasih semua. ^__^

no comment. tak bersedia nak komen ape2.

doakan saya ye ^__^

About Me

My photo
a very normal and 'serba kekurangan' person. sedang mencari dan menuntut ilmu Allah. Masih banyak kekurangan yang tidak perlu dicari, akan terzahir dengan sendiri.