♥♥♥ Follow me ♥♥♥

Friday, August 06, 2010

surat cinta dari emailku.. dari temanku..

Syukran jazilan atas perkongsian seorang sahabat dengan mengirimkan sebentuk email tarbiah buatku. Syukran kerana senantiasa mengingatkan aku. Memberi tarbiah secara tidak langsung. Bertuahnya aku dikelilingi sahabat yang sentiasa tidak lupa akan aku yang senantiasa lupa dan alpa ini.
Teman,kadang-kadang aku lupa dan engkau selalu memberi aku peringatan. kadang2 aku lagha, dan kau tak jemu memberi aku tarbiah. Dan benar,aku sentiasa dahagakan tarbiah. Kerana aku,kau,dia dan kita semua adalah GENERASI TARBIAH,setuju?
Terimalah bingkisan email dari seorang sahabat. Perkongsian bersama dari kampung halaman.
Ceriaku disini. Ceriaku bersama yang tersayang. Namun, dakwah mesti tetap jalan,kan? Insya allah. Duhai teman, pegang erat tanganku, bawa aku bersamamu, menuju syurga Tuhan yang abadi. Kerana aku jua ingin berada di situ. Menikmati nikmat Tuhan yang abadi. Teman, ribat erat bahuku,agar aku tidak lari dari garisan perjuangan kita. Agar aku thabat walau pelbagai ujian menimpa. Syukran jazilan sahabat..
Terimalah..
Surat CInta buat bakal suami..
Seorang gadis menulis surat untuk calon SUAMI dan menyimpannya di atas awan. Ini isi suratnya :
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
Dear calon suamiku…
Apa kabarnya imanmu hari ini? Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur kerana dapat menatap kembali fananya hidup ini? Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatan atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?
Wahai Calon Suamiku…
Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya? Disini aku dididik untuk menjadi dewasa, agar aku lebih bijak menyingkapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak. Meskipun kadang kala keluh dan putus asa menyapa, namun kini kurasakan diri ini lebih baik. Kadang kala aku bertanya-tanya, kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku. Bahagian terapuh diriku, namun aku tahu jawapannya. Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat-Nya kembali mencintai-Nya. Ujian demi ujian Insya Allah membuatku menjadi lebih matang, sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah memiliki aku dihatimu, menemani harimu.
Calon suamiku… Entah dimana dirimu sekarang. Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku. Aku yakin Dia kini tengah melatihmu menjadi mujahid yang kental, hingga akupun bangga memilikimu kelak. Apa yang kuharapkan darimu adalah kesolehan. Semoga sama halnya dengan dirimu. Kerana apabila kecantikan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-siaan yang dapati. Aku masih haus akan ilmu. Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi isteri yang mendapat keredhaan Allah dan dirimu, suamiku.
Wahai calon suamiku…
Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bondaku, tak lain doaku agar menjadi anak yang solehah, agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat. Namun nanti, setelah menjadi isterimu, aku berharap menjadi pendamping yang solehah agar kelak disyurga cukup aku yang menjadi bidadarimu, mendampingi dirimu yang soleh. Aku ini begitu kuat cemburu. Tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku, aku rela. Aku harap begitu pula dirimu. Pernah suatu ketika aku membaca sebuah kisah;
“Aku minta pada Allah setangkai bunga segar, Dia memberiku kaktus berduri. Aku minta kepada Allah haiwan mungil nan cantik, Dia beri aku ulat berbulu. Aku sempat kecewa dan protes. Betapa tidak adilnya ini. Namun kemudian kaktus itu berbunga, sangat indah sekali. Dan ulatpun tumbuh dan beruba menjadi kupu-kupu yang teramat cantik. Itulah jalan Allah, indah pada waktunya. Allah tidak memberi apa yang kita inginkan, tapi Allah memberi apa yang kita perlukan.”
Aku yakin kaulah yang kuperlukan, meski bukan seperti yang aku harapkan. Calon suamiku yang di rahmati Allah… Apabila hanya sebuah gubuk menjadi perahu pernikahan kita, takkan kunamai dengan gubuk derita. Kerana itulah markas dakwah kita, dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta dan kasih. Ketika kelak telah lahir generasi penerus dakwah islam dari pernikahan kita, Bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah SWT. Bunga akan indah pada waktunya. Yaitu ketika bermekaran menghiasi taman. Maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya, bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku. Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak.
Calon suamiku… Inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata. Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata. Itulah yang kini kuhadapi. Kelak saat kita tengah bersama, maka disitulah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
"hidup ini indah bila engkau selalu hadir di sisiku setiap waktu, hingga aku hembuskan nafas yg terakhir"

:: "Allahumma faqqihna fiddin, wa 'allimna takwil, wahdina ilas sawa'is sabiil" ::


:: Ya Allah, kurniakanlah kami kefahaman yang mendalam tentang ilmu agama, dan ajarkanlah kepada kami ilmu yang boleh memahami sesuatu yang tersirat, dan tunjukkanlah kepada kami jalan yang sebenar2nya. :) ::

No comments:

About Me

My photo
a very normal and 'serba kekurangan' person. sedang mencari dan menuntut ilmu Allah. Masih banyak kekurangan yang tidak perlu dicari, akan terzahir dengan sendiri.