♥♥♥ Follow me ♥♥♥

Monday, October 22, 2012

bantu saya menjadi lebih baek

Pagi yang damai, tenang dan harmoni, saya meluangkan masa membuka planner dan diari 2012. Terkejut melihat beberapa helai saja lagi, planner bakal bertukar wajah. Berfikir untuk meluangkan masa ke toko buku mencari planner 2013. Memiliki sebuah planner adalah langkah bijak untuk mengurus waktu. Jujurnya, tahun 2012 merupakan tahun rasmi saya menggunakan planner dengan istiqamah,dan sungguh, kesannya sungguh efektif dan saya merasai kelaenannya. Hidup lebih tersusun. Tiada taklifat yang terlepas pandang. Bukankah salah satu dari muwasafat tarbiah adalah TERSUSUN URUSANNYA?

Sedang membelek catitan kecil di hujung planner berbentuk diari, saya senyum sendirian. Seolah olah, Januari masih segar dan dekat dihati. Sepertinya Jun masih baru ditinggalkan beberapa hari. Pantas sungguh waktu itu berlalu. Baru semalam mengukir senyum tawa di bumi PJ,tapi kini keadaan sudah banyak bezanya. Semakin dewasa,semakin mencabar.

Sedang membaca sambil ditemani qasidah Ya Hanana, sekeping kertas jatuh di kaki. Tulisan tangan yang berterabur, tapi ia tetap bermakna buat saya. Senyum saya sinis sebelum menunduk mengambil kertas kecil itu. Tulisan siapa,saya sendiri tidak tahu pemiliknya,tapi yang saya tahu penulisnya sedang mengajak saya bermuhasabah akan diri sendiri. Dan saya cukup yakin,penulisnya bukan seorang,boleh jadi enam orang, sepuluh orang, dan mungkin juga ia mewakili 66 orang. Itulah sebabnya kertas kecil ini saya selit di diari,kerna nilai sentimentalnya terlalu tinggi.

Sebelum saya terjun dalam menyelami surat tersebut, ingin saya ucapkan jutaan terima kasih atas kesungguhan kalian yang menulis demi kebaekan saya. Dimana lagi mampu saya cari sahabat sebaek kalian yang mahukan kebaekan buat sahabatnya. Segala teguran pada surat tersebut, teramat saya hargai. Kadang kadang kita tak sempat melihat diri kita sendiri,itulah perlunya sahabat. Kepada yang melintarkan pujian serta harapan, saya juga mengucapkan penghargaan. Ia menjadi motivasi untuk saya terus melangkah gagahperkasa. Namun begitu, tidaklah segala pujian itu melaenkan segalanya disandarkan pada pemilik Alam semester, Allahu rabbul jalil. Alhamdulillah, bini'matihi tatimmussoolihaaat.

Saya meluangkan masa beberapa ketika membaca kembali tulisan di cebisan kertas tersebut. Antara yang menarik perhatian, "susah didekati". Melihat kepada diri, apa yang menyebabkan orang merasakan kita susah didekati. Pasti ada barrier yg kita bina. Saya termenung seketika, teringat pesan nenek, "dalam hati,jangan ada riya,ujub,bangga diri. Semua itu milik Allah. Manusia akan merasa janggal dengan orang yang ujub."

Kembali muhasabah diri. Kemana hilang pergi sifat tawadhu dan rendah hati? Ikutkah sebabnya mereka merasa saya susah didekati? Soal saya pada diri sendiri. Laen kali, saya perlu berubah. Kalau sahabat sendiri merasakan kita sukar didekati,apalagi jutaan mad'u diluar sana? 

Antara laen adalah saya dikatakan "kurang penyayang". Haruslah saya mengaku. Saya bukan seorang yang penyayang. Mungkin persekitaran membuatkan hati saya jering dan tandus untuk memberi kasih sayang. Sebagai seorang adik, yang mempunyai abang kakak yang begitu penyayang, membuatkan saya selesa menerima,berbanding memberi. Sejak dewasa, saya menyedari saya agak kurang memberi kasih sayang,jika dibandingkan dengan sahabat sekeliling. Untuk menerima kasih sayang pun,saya agak ego dan liat. Tidak suka dibantu. Hari demi hari,saya cuba untuk berubah. Kasih sayang itu indah. Abang kakak yang mula menyedari saya seorang yang kering dan tidak suks memberi,mereka mula melatih saya berdikari. Saya mohon maaf,jika saya kelihatan eksklusif,sukar didekati,tidak penyayang dan sebagainya. Saya terima ia sebagai satu bentuk tarbiah terus dari Allah untuk saya menjadi lebih baek.

Saya dalam proses membentuk fardhu muslim yang terbilang dan proses ini mengambil sedikit masa. Selaen itu, proses ini akan berterusan,bukan semata untuk baitul muslim,tetapi matlamat akhir pembentukan fardhu muslim adalah keredhaan Allah.

Selaen itu,saya sangat berbesar hati mengajak sahabat yang dekat dan sekeliling saya untuk membantu saya berubah kearah yang lebih baek. Terima kasih buat mereka yang sabar melayan karenah saya,bersama saya menjalani tarbiah fardhu muslim dan tak pernah mrninggalkan saya hanyut tanpa pedoman. Besarnya hati saya menerima segala teguran dan nasihat dari kalian.

Setiap seorang dari kalian bermakna dalam mencorakkan seorang HUSNA. Bertuahnya saya ada kalian yang hebat dan menghebatkan.

Lantas saya teringat pada satu kata-kata, "bersahabat dengan penjual minyak wangi, terkena tempias wanginya."
Bertuahnya saya bersahabat dengan kalian yang tinggi pekerti dan imannya.

Demikianlah bingkisan ikhlas saya buat sekalian sahabat sejati.
Teruskan menegur saya dan bantulah saya menjadi individu yang lebih baek.

Andai saya silap, peganglah tangan saya,lihatlah mata saya,senyumlah pada saya dan katakan pada saya, apa yang sepatutnya saya buat.
Andai saya salah, sentuhlah bahu saya, ajaklah saya duduk, katakan pada saya, pembetulan yang sebetulnya.
Andai saya futur, pegang erat tangan saya, bawa saya terbang tinggi ke awan dan katakan pada saya, masih ada ruang untuk saya.
Andai saya jatuh, tarik tangan saya, bawa saya berlari,katakan pada saya, harus saya berdiri kembali.

Saya memerlukan sahabat sekalian,walaupun di mata kalian saya sudah cukup outstanding,tapi hakikatnya, memerlukan seorang sahabat bukan kerana mahu menjadi hebat,tapi memerlukan sahabat sekalian untuk jadi penguat, melangkah lebih jauh dan padat. Kalianlah teman yang hebat. Allahu Allah.

Terima kasih atas nikmat persahabatan ini. Alhamdulillah.

Published with Blogger-droid v2.0.6

:: "Allahumma faqqihna fiddin, wa 'allimna takwil, wahdina ilas sawa'is sabiil" ::


:: Ya Allah, kurniakanlah kami kefahaman yang mendalam tentang ilmu agama, dan ajarkanlah kepada kami ilmu yang boleh memahami sesuatu yang tersirat, dan tunjukkanlah kepada kami jalan yang sebenar2nya. :) ::

2 comments:

Anonymous said...

beruntung ada kawan hebat macam anda!

bad said...

tq kak,banyak ajar saya.. :O

About Me

My photo
a very normal and 'serba kekurangan' person. sedang mencari dan menuntut ilmu Allah. Masih banyak kekurangan yang tidak perlu dicari, akan terzahir dengan sendiri.